Puring
yang saat ini mulai diperhitungkan sebagai tanaman hias yang punya potensi dan
penggemar yang luas ternyata mampu melakukan perbanyakan dengan mudah. Dari
batang keras yang dimiliki, metode stek dan cangkok menjadi yang paling mudah
untuk dilakukan. Selain punya waktu yang relatif singkat hasil perbanyakan juga
100 % sama dengan indukan.
Tanaman
hias dengan batang keras seperti halnya puring memang bisa tumbuh dengan
mengandalkan penyerubukan alami. Namun butuh waktu yang cukup lama dan juga
biji yang dihasilkan tidak bisa stabil kadang banyak dan sedikit. Dan yang
utama hasil anakan dari biji punya kemungkinan besar tidak sama dengan indukan
Dari
model penyerbukan normal yang butuh waktu lebih lama lama ini sekarang banyak
ditinggalkan oleh petani dan juga pengusaha tanaman hias. Pasalnya semakin lama
perbanyakan tentu semakin lama keuntungan yang bisa diambil. Jadi cara tercepat
dan teraman yang akan diambil dengan model cangkok maupun stek.
Cara
kerja stek maupun cangkok sebenarnya adalah menumbuhkan akar sebagai serapan
nutrisi pada bagian yang diinginkan. Metode ini hampir semua tanaman yang
mempunyai batang keras atau berkayu bisa melakukannya namun dengan karakter
yang berbeda.
Agus
Choliq Pemilik Krokot Nursery yang mengkoleksi puring mengakui menggunakan
metode stek dan cangkok dalam melakukan perbanyakan tanamannya. Sedangkan untuk
penyerbukan alami dirinya melakukan hanya untuk proses penyilangan. Harapannya
bisa menghasilkan satu jenis baru yang baik. Dengan naiknya pamor puring saat
ini otomatis proses perbanyakan harus lebih cepat dan evisien sebagai
konsekuensi permintaan pasar yang meningkat.
Puring
yang mempunyai batang keras mempunyai karakter yang berbeda dengan tanaman
lainnya dengan karakter batang lunak. Bila di sejajarkan maka perbanyakan
puring sama dengan tanaman yang sering kita lihat di sekitar kita dan yang
paling mudah di dapatkan adalah tanaman buah. Berikut kami berikan dua
alternatif tips dan trik perbanyakan puring.(www.google.com)
Metode Stek Lebih Cepat
Metode
stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu
persiapan yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.
1.
Siapkan peralatan yang terdiri
dari gunting tanaman, pisau, plastik penutup, tali plastik, pot dan media tanam.
2.
Siapkan media tanam dengan
campuran pasir, dengan humus bambu.
3.
Pilih batang puring yang sudah
terlihat tua untuk dipotong. Cirinya cukup mudah perhatikan kulit bila sudah
berwarna cokelat seperti kulit kayu berarti batang sudah siap di stek.
4.
Potong dengan menggunakan
gunting tanaman yang sudah dibersihkan. Hindari pengunaan pisau sebab batang
punya struktur yang keras dan mengandung kayu.
5.
Setelah terpisah jangan lupa
untuk untuk menutup luka di pohon indukan dengan fungisida.
6.
Bila daun terlihat rimbun
potong di bagian bawah dengan menyisakan sekitar 5-7 daun. Tujuannya untuk
mengurangi penguapan yang harus di jaga selama proses stek.
7.
Ikat sisa daun mengarah keatas
dan tutup dengan plastik untuk mengurangi penguapan.
8.
Rendam potongan bawah dalam
larutan perangsang akar sekitar 15-20 menit.
9.
Masukkan dalam media tanam
dengan urutan stylofoam/gabus bisa juga dengan menggunakan pecahan
genting, selanjutnya masukkan pasir hingga setengah pot. Setelah itu masukkan
potongan stek.
11. Lapisan atas gunakan campuran pasir dengan
humus bambu hingga penuh.
12. Tekan media tanam hingga batang bisa
berdiri tegak.
13. Siram media tanam dengan menggunakan sisa
air perangsang akar
14. Tempatkan ditempat teduh.
Tanda
berhasilnya proses stek bisa dilihat dari kondisi daun selama satu hingga dua
minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas baru berarti stek
berhasil dan tutup plastik bisa dilepas. Cara stek ini mempunyai kelebihan cepat
dan mudah namun keberhasilan proses ini masih mempunyai keberhasilan
hingga 90%. Jadi masih ada kemungkinan 10 persen tidak berhasil.
Untuk
meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon
dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan
akar bisa maksimal. Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban
dengan menempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
Cara Cangkok Lebih Aman
Cara
kedua yang bisa dilakukan adalah dengan cangkok. Cara ini punya keberhasilan
lebih besar dari pada model stek sebab akar di rangsang sebelum batang di
potong. Namun beberapa nursery menganggap cara ini jauh lebih merepotkan.
- 1. Pilih batang yang sudah tua dengan warna cokelat. Usahkan batang yang dipilih lebih tua dari metode stek
- 2. Siapkan pisau tajam, plastik, media tanam, dan tali plastik.
- 3. Kupas kulit batang sekitar 3-4 cm untuk tempat media tanam cangkok.
- 4. Masukkan media tanam yang terdiri dari humus daun dan bungkus dengan plastik
- 5. Lubangi plastik untuk memberikan sirkulasi udara
- 6. Siram media cangkok untuk menjaga kelembaban tanaman jadi jaga agar tidak kering
- 7. Bila akar sudah terlihat lepas media tanam dan potong batang.
- 8. Masukan dalam pot urutan sama dengan model stek.
Metode
cangkok ini lebih aman sebab saat dipisah dari indukan batang sudah mempunyai
akar sehingga yang harus dijaga adalah kandungan nutrisinya. Namun cangkok
memang punya waktu lebih lama dan batang yang dipilih harus lebih tua dari
metode stek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar